×
Kehilangan, Kesedihan dan Gejala Kedukaan

Kehilangan orang yang berharga dalam hidup kita adalah sebuah pengalaman unik dan tentu saja membuat kita tertekan dan stres. Kebanyakan orang yang mengalami kehilangan biasanya sangat bersedih selama beberapa minggu hingga waktu-waktu tertentu. Selain merasa sedih, biasanya juga ada kerinduan yang intens, pikiran yang mengganggu, mengalami berbagai emosi disforik seperti gelisah, resah dan kecemasan. Perasaan marah, kesakitan, penolakan untuk menerima situasi yang menyakitkan ini rumit karena bersamaan dengan kerinduan yang intens [1].

Kehilangan orang yang berharga karena kematian biasanya juga disebut dengan kedukaan. Berduka itu adalah respon atau reaksi emosional yang berhubungan dengan kehilangan. Ketika kita mengalami kehilangan, perasaan dan emosi kita mungkin kalut dan sangat sakit sehingga sulit untuk menerima kenyataan bahwa orang tersebut telah tiada. Namun, sebenarnya kita perlu sadari bahwa kematian adalah bagian dari hidup kita, kematian memberikan makna bahwa kita ada, karena itu mengingatkan kita betapa berharganya hidup yang kita jalani. Kesadaran ini akan sangat menolong kita untuk bisa melewati kesedihan dan kedukaan yang kita alami.

Perlu juga kita sadari bahwa setiap orang memiliki kapasitas dan kemampuan yang berbeda-beda dalam menghadapi kedukaan, setiap orang juga punya cara dan tips tertentu dalam menyikapi kedukaan dan kesedihan yang kita miliki. Namun secara umum kedukaan memiliki beberapa gejala yaitu:

1.    Fisik

Gejala fisik yang dialami orang yang mengalami kedukaan yaitu kehilangan nafsu makan, sulit tidur, kelelahan dan kehilangan energi, nyeri fisik, dan sistem kekebalan tubuh yang rendah.

2.    Kognitif

Gejala kognitif yang dialami oleh orang yang sedang berduka yaitu pengaruh persepsi dan pikiran terhadap dunia, misalnya kesulitan menerima kenyataan menjadikan kita berjarak dengan kenyataan, memiliki ingatan yang buruk dan kurang fokus.

3.    Interpersonal

Sikap orang yang mengalami kedukaan biasanya menarik diri dari lingkungan sosial, lebih suka menyendiri dan menjaga jarak dalam hubungan.

4.    Emosional

Gejala emosi yang dirasakan yaitu kesedihan mendalam, rasa bersalah, kemarahan, permusuhan, kecemasan, keputusasaan dan perasaan terisolasi.

5.    Gaya Hidup

Gejala yang terlihat dalam gaya hidup yaitu rutinitas sehari-hari, perawatan diri, dll.

 

Sumber:

[1]       K. Shear dan H. Shair, “Attachment, loss, and complicated grief,” Dev. Psychobiol., vol. 47, no. 3, hal. 253–267, 2005, doi: 10.1002/dev.20091.