Menjalin hubungan harmonis dengan seseorang yang kita sayangi tentunya itu adalah harapan semua orang. Hubungan yang harmonis akan berjalan jika kedua belah pihak dapat bekerja sama dengan baik untuk mewujudkan hubungan harmonis dan sehat. Hubungan yang sehat ditandai dengan saling memberikan perhatian terhadap pasangan, saling menghormati satu sama lain, kasih sayang, kebahagiaan, kesetaraan, berbagi kontrol dalam pengambilan keputusan.
Namun, ada kalanya hubungan berjalan tidak sesuai dengan harapan kita bahkan bermasalah. Hubungan yang bermasalah sering kali membuat salah satu pihak merasa tertekan dan terancam. Toxic Relationship atau hubungan beracun bisa diartikan sebagai hubungan yang ditandai dengan perilaku beracun dari pasangan baik secara emosional dan fisik. Pada hubungan ini biasanya ditandai dengan perbedaan, situasi ketidakesetaraan, memicu dominasi dari salah satu pihak dan penundukan dari pihak lain [1].
Hubungan yang toxic ditandai dengan rasa tidak aman, mementingkan diri sendiri, adanya dominasi dan kontrol dari salah satu pihak. Hubungan yang toxic bisa perlahan muncul jika pasangan terus menerus egois, tidak sopan, menuntut, dan bersikap negatif lainnya. Ketika menghadapi sebuah permasalahan biasanya pasangan juga enggan meminta maaf terlebih dahulu dan berlaku seolah-olah menjadi korban.
Lalu bagaimana agar menghindari atau bahkan keluar dari hubungan yang tidak sehat? Kamu perlu mengidentifikasi sifat-sifat yang tidak sehat pada hubunganmu secara berkala, perlahan tanyakan pada dirimu sendiri “apakah kamu pantas menjadi korban dari sifat-sifat yang tidak sehat?”, coba refleksikan apa yang kamu rasakan selama menjalani hubungan, cobalah komunikasikan pada pasanganmu mengenai perasaanmu selama ini dan berupaya memberi pemahaman kepada pasangan, jangan terlena dengan janji-janji manis yang tidak pernah ditepati [2].
Segera keluar dari hubungan yang beracun jika kamu merasa bahwa hubunganmu beracun dan menyakitimu. Ingatlah bahwa dirimu penting dan sangat berharga dan keluar dari hubungan yang toxic itu yang terbaik untukmu.
Sumber:
[1] Solferino, Nazaria, Tessitore, dan M. Elisabetta, “Human networks and toxic relationships,” Munich Pers. RePEc Arch., 2019.
[2] A. Ahire, “101 Guide To Walk Out Of A Toxic Relationship,” Youth Incorporated, 2020. [Daring]. Tersedia pada: https://youthincmag.com/guide-to-walk-out-of-a-toxic-relationship.