×



Pada materi ini, kita akan membahas mengenai kegiatan latihan untuk merespon pemaksaan pelecehan seksual dalam bentuk verbal yang umum, khususnya kepada pihak yang kita kenal, misal pacar atau teman dekat. Latihan asertif ini digunakan untuk membantu perempuan dalam melawan dalam hal ini berani untuk berkata “tidak” atau menolak orang yang mereka kenal atau bahkan mereka sukai ketika sudah memberikan isyarat atau tindakan pelecehan seksual.

1. Katakan sesuatu: beritahu kepada pelaku untuk berhenti melakukan hal tersebut, berhenti untuk mendekati atau memberitahu mengapa mereka membuat kita tidak nyaman.


2. Minta bantuan: mintalah bantuan kepada orang disekitar kita, jika orang sekitar tidak melihat apa yang terjadi, beri tahu mereka dengan persis apa yang dikatakan atau dilakukan oleh pelaku. Kita bisa meminta orang disekitar untuk tetap bersama kita selama kita menghubungi seseorang yang berwenang atau yang membuat diri kita aman.


3. Rekam hal itu: jika kita merasa aman, pertimbangkan untuk mengambil gambar atau video tentang apa yang terjadi, atau minta saksi (orang disekitar yang melihat kejadian tersebut) untuk melakukannya. Pastikan kita merekam lokasi, waktu dan pelaku pelecehan dengan jelas.


1. Ditenangkan: tindakan ini dilakukan dengan menyapa korban yang baru saja mengalami pelecehan seksual, katakan padanya bawa apa yang terjadi bukanlah hal yang benar dan itu bukan kesalahan mereka, tunjukan dukungan atau empati kepada korban.


2. Dilaporkan: tindakan ini adalah memberitahu apa yang terjadi kepada seseorang yang ada di dekat Anda ataupun pihak berwenang terdekat yang ada di tempat tersebut.


3. Dokumentasikan: perlu ditekankan bahwa tindakan ini dilakukan untuk mendukung orang yang mengalami pelecehan, bukan hanya merekam sesuatu yang buruk. Hal penting berikutnya adalah setelah merekam, tanyakan pada korban apa yang akan dilakukan olehnya dengan rekaman tersebut, bukan langsung mengunggahnya ke sosial media tanpa persetujuan korban.


4. Ditegur: tindakan ini dilakukan dengan mulai berbicara dan menegur pelaku pelecehan, beri tahu kepada mereka bahwa hal yang dilakukan tidak baik, minta pelaku untuk meninggalkan korban pelecehan segera.


5. Dialihkan: distraksi merupakan cara tidak langsung yang dapat dilakukan dengan mengalihkan perhatian korban dan pelaku tentang apa yang sedang terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan bertanya waktu atau tempat, menghalang-halangi dengan tubuh, membuat keributan yang disengaja, menjatuhkan atau menabrak sesuatu.