×


Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai isyarat bahaya atau tanda-tanda pelecehan seksual yang sudah mengarah kepada intimidasi khususnya pada orang yang dikenal misalnya pacar, teman atau kerabat dekat lainnya. 

Langkah pertama dalam melindungi diri sendiri atau orang lain adalah mengenali isyarat bahaya pelecehan seksual saat hal tersebut akan dan sedang terjadi. Hal ini dikarenakan perempuan akan dapat keluar dari situasi bahaya tersebut sebelum keadaannya menjadi lebih buruk.


Hasil penelitian mengungkapkan setidaknya dari seluruh kasus pemerkosaan yang terjadi oleh wanita, 78% diantaranya dilakukan oleh orang yang mereka kenal, diantaranya adalah pacar, suami, teman laki-laki, mantan pacar, paman, sepupu, ataupun dosen. Hal ini dikarenakan, risiko yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, misalnya berada pada tempat tertutup (dalam ruangan seperti rumah, kelas, atau mobil) dan penggunaan alkohol yang sebagian besar dilakukan dengan orang dikenal.


Pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang yang dikenal menjadi kasus yang banyak terjadi dikarenakan pelaku memiliki banyak momentum untuk bertemu korbanmerasa dekat dan lebih banyak kesempatan untuk bertindak melecehkan korbanmerasa memiliki kedudukan yang lebih tinggi (misal dosen, paman, senior laki-laki), dan korban merasa tidak enak untuk melawan karena merasa pelaku merupakan orang terdekatnya atau bahkan orang yang berpengaruh dalam hidupnya.



1. Menyentuh tubuh dengan tujuan seksual tanpa kemauan korban. Di dalamnya terdapat perilaku merangkul, memegang tangan dan menyentuh area sensitif.

2. Sering melontarkan lelucon atau candaan mengenai seks yang merendahkan diri korban baik disengaja atau tidak.


3. Catcalling merupakan bagian dari street harassment seperti bersiul, memanggil dengan "sayang", "cantik" dan komentar yang mengganggu orang lain dengan tujuan menggoda baik dikenal ataupun tidak dikenal.


4. Mengajak atau memaksa berhubungan intim secara langsung maupun tidak langsung (tersirat) dan bukan atas kemauan korban.


5. Seseorang yang menempelkan anggota tubuhnya secara sengaja. Meskipun ini sering terjadi di angkutan umum, tapi ini juga memungkinkan terjadi di lingkungan kampus, misalnya di lift yang padat.